Ilmuwan: Kiamat 7,6 Miliar Tahun Lagi
Selasa, 26 Februari 2008 - 11:46 wib
text TEXT SIZE :
Share
Ismoko Widjaja - Okezone
Sinar Ultraviolet di sekitar Matahari (Foto: NASA)

LONDON - Dalam tulisan di berbagai kitab suci setiap agama tersurat mengenai proses dan waktu terjadinya akhir zaman alias kiamat. Kini, para astronom memprediksikan bahwa kiamat akan terjadi 7,6 miliar tahun lagi.

Demikian tulisan dalam jurnal yang diterbitkan Robert Smith, pakar astronomi dari dari Universitas Sussex, Inggris. Para astronomi memperkirakan, bumi secara perlahan akan ditelan habis oleh panasnya sinar matahari yang amat dahsyat pada 7,6 miliar tahun mendatang.

Jurnal yang ditulis Smith dan berkolaborasi dengan Klaus-Peter Schroeder ini juga mengungkap, bila mengacu pada prediksi ilmuwan, kehidupan di bumi secara perlahan akan hilang ketika mendekati 7,6 miliar tahun. Ilmuwan telah menunjukkan, perluasan ukuran matahari secara perlahan akan menyebabkan meningkatnya suhu di permukaan bumi.

Tidak hanya itu, seluruh air di dalam laut akan menguap, lapisan atmosfir akan dimuati dengan uap yang didalamnya terkandung gas karbondioksida. Tak lama setelah itu, samudera akan mendidih, mengering, dan uap-uap akan masuk ke dalam ruang angkasa.

"Kami telah tunjukkan sebelumnya, matahari telah memperluas diri. Akibatnya, matahari akan kehilangan massa yang dilanjutkan dengan kondisi angin yang sangat kuat," ujar Smith.

Selain itu, matahari akan lebih dahsyat dari yang ada sekarang. Hal itu akan mengurangi gaya tarik gravitasi matahari terhadap bumi, lalu orbit bumi akan semakin bergerak keluar, dan mendekati area perluasan matahari.

Tapi, 1 miliar tahun dari sekarang, bumi akan terasa sangat panas, kering, dan planet tercinta ini tak dapat didiami. Apakah ada tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghadapi takdir ini? Disarankan Smith, efek gravitasi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi persinggungan antara orbit asteroid dan bumi.
(ism)